Salah satu modal utama pembangunan pertanian adalah lahan, yang potensi lahannya dicirikan oleh sifat-sifat fisik dan kimia tanah.Tanah merupakan hasil pelapukan yang belum ditransportasi/belum mengalami sedimentasi. Faktor utama yang berpengaruh terhadap erosi tanah adalah jenis tanah, penggunaan lahan dan curah hujan.Jenis tanah di Kabupaten Pidie sangat beragam, dan sebagian besar merupakan tanah Kombisol yang bercampur dengan jenis tanah lainnya seperti Gleysol, Regosol, Andosol, Aluvial dan Podsolik, sehingga wilayah ini memiliki 31 jenis tanah. Jenis tanah mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kesesuaian tanaman yang dapat dikembangkan. Jenis tanah Aluvial umumnya relatif subur dan pada tanah tersebut sesuai untuk perkembangan pertanian.

Jenis tanah ini berasosiasi dengan Aluvial Hydromorf dan Aluvial Glei Humus. Tanah ini memiliki kedalaman (soil depth) yang dalam, berlapis-lapis, merupakan hasil proses pengendapan, warna coklat kekelabuan gelap, tekstur liat berlempung-lempung berdebu, struktur remah-gumpal lemah, konsistensinya lekat, permeabilitas sedang- lambat.Tanah Podsolik Merah Kuning sesuai untuk tanaman perkebunan atau tahunan. Sedangkan tanah Utosol, Renzina mempunyai sifat mudah tererosi, oleh karenanya pada jenis tanah tersebut tidak dapat mendukung untuk kegiatan yang mempunyai resiko erosi tinggi.