Sebagai salah satu penentu indeks pembangunan manusia kualitas kesehatan antara lain ditentukan oleh derajat kesehatan, perilaku sehat, kesehatan lingkungan, dan pelayanan kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan masyarakat antara lain dilaksanakan melalui RSUD, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik, Posyandu, dan fasilitas prasarana kesehatan lainnya. Selain itu secara berkala juga dilakukan pemeriksanaan kualitas lingkungan di permukiman, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelayanan Asuransi Kesehatan (Askes) termasuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan sebagainya.

Pembangunan bidang kesehatan antara lain bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Melalui upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan yang lebih baik. Kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh dalam pembangunan manusia. Derajat kesehatan masyarakat yang baik akan merefleksikan kinerja yang baik pula pada masyarakatnya. Oleh karena itu keberadaan fasilitas kesehatan juga sangat memegang peran penting dalam meningkatkan derajat kesehat`an masyarakat. Semakin mudah masyarakat menjangkau fasilitas kesehatan yang tersedia, maka diharapkan semakin berkurang pula tingkat kesakitannya. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu daerah. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Pada umumnya, tingkat kesehatan penduduk Kabupaten Pidie dari masa kemasa semakin membaik

  1. Angka Kematian Neonatus (AKN)

    Angka Kematian Neonatus adalah jumlah bayi (usia 0-28 hari) yang meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Dari tahun 2017-2021 AKN Provinsi Kabupaten Pidie adalah sebagai berikut:





  2. Gizi Buruk dan Gizi Kurang

    Secara umum status gizi balita di Kabupaten Pidie masih sangat memprihatinkan. Jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh WHO maka status gizi balita di Kabupaten Pidie untuk semua kategori yaitu; kurus, gizi kurang dan pendek tergolong dalam masalah yang mengkhawatirkan dan perlu penanganan yang serius dari berbagai pemangku kepentingan. Persentase balita gizi buruk dan gizi kurang di Kabupaten Pidie tahun 2017-2021 dapat dilihat pada tabel berikut.





  3. Sarana dan Prasarana Kesehatan

    Keberadaan sarana dan prasarana Kesehatan sangat berpengaruh terhadap optimalnya pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.







  4. Angka Kematian Ibu (AKI)

    Angka kematian Ibu di Kabupaten Pidie masih berfluktuasi, pada tahun 2017 sebesar 194/100.000 kelahiran hidup, menurun menjadi 178/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2021.



  5. Angka Kematian Bayi (AKB)

    Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian bayi. Berbagai faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB, diantaranya peningkatan kompetensi petugas penolong persalinan, pemerataan pelayanan kesehatan dan fasilitasnya serta perbaikan gizi pada ibu hamil. Hal ini menyebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit.

    Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Trend AKB di Kabupaten Pidie sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 berfluktuasi dan cenderung menurun. Pada tahun 2021 menjadi 17 per 1000 kelahiran hidup.



  6. Angka Harapan Hidup (AHH)

    Angka harapan hidup adalah suatu perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, Tahun 2016, angka harapan hidup penduduk Kabupaten Pidie adalah 66,52 tahun, kemudian naik menjadi 66,58 tahun pada tahun 2017, kemudian pada tahun 2018 meningkat lagi menjadi 66,68 dan tahun 2019 meningkat menjadi 66,89 dan Tahun 2020 menjadi 66,94. Hal ini menandakan bahwa adanya kondisi yang semakin membaik dalam hal derajat kesehatan masyarakat di Pidie karena AHH merupakan salah satu indikasi tingkat kesehatan masyarakat yang semakin baik. Bila dibandingkan dengan Provinsi Aceh maka angka harapan hidup (AHH) penduduk Kabupaten Pidie masih berada di bawah angka AHH Aceh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini.



  7. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator keberhasilanpemerintah dalam pembangunan manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran secara menyeluruh tingkat pencapaian tiga dimensi dasarpembangunan manusia yaitu umur panjang, pengetahuan dan standar kehidupan yang layak.

    Perkembangan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pidie dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Capaian angka IPM Kabupaten Pidie pada tahun 2017 yaitu 69,52, selanjutnya meningkat menjadi 69,93 pada tahun 2018, meningkat lagi menjadi 70,41. pada tahun 2019 dan Tahun 2020 meningkat lagi menjadi 70,63. Bila dibandingkan capaian angka IPM Kabupaten Pidie dengan Provinsi Aceh, maka terlihat bahwa setiap tahunnya IPM Kabupaten Pidie lebih rendah dari IPM Provinsi Aceh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.



  8. Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID -19)

    Untuk Kabupaten Pidie, sampai dengan tanggal 31 Desember 2021 tercatat sebanyak 2.549 kasus yang terkonfirmasi dengan jumlah kesembuhan 2.267 kasus dan meninggal 282 kasus.

    Berikut adalah beberapa indeks terkait dengan Kesehatan yang ada di Kabupaten Pidie